30.6 C
Bogor

Kementan Ajak Penyuluh Pertanian Maksimalkan Teknologi

Published:

 

 

GRESIK – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, , melanjutkan safari kerjanya di Provinsi Jawa Timur.

 

Setelah sebelumnya memberikan motivasi untuk peserta Workshop Pemantauan dan Persiapan Advance Training di Hotel Royal Tulip Surabaya, kunjungan dilanjutkan dengan mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cerme, Kabupaten Gresik, Senin (24/9).

 

Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penyuluh dan merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian.

 

“Sebagai garda terdepan penyuluh dan harus memastikan, pangan tidak bersoal. Karena kita harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat,” sebut Menteri Syahrul.

 

“Sebagai garda terdepan dalam penyediaan pangan bagi 273 juta jiwa, itu bukan hal yang mudah, penyuluh harus mampu menjadi sahabat dan pemberi solusi untuk , manfaatkan sumber daya yang ada, pengetahuan dan teknologi, karena penyuluh dan , tulang punggung bangsa, tambah Syahrul.

Baca Juga  Kementan Dukung PENAS XVI 2023 Padang Lewat Rembug Utama

 

Dihadapan 30 orang dan petani milenial di BPP Cerme, Kepala BPPSDMP , , meminta penyuluh agar selalu mendampingi dan hadir untuk petani.

 

“Cara mengatasi keterbatasan penyuluh adalalah tetap bersemangat walau BOP kecil. Karena kunci produktivitas ada pada PPL. Selain itu pentingnya pemanfaatan IoT,” ujar Dedi.

 

Keterbatasan jumlah penyuluh menjadi perhatian khusus dari Dedi, pasalnya jumlah di Kabupaten Gresik saat ini berjumlah 51 orang. Sementara, menurut data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, terdapat 16 BPP, 303 Desa dan Gapoktan, 1075 Poktan. Dan saat ini 1 PPL membawahi 6 desa, 120 poktan.

 

Baca Juga  Kunjungi BPP Jalaksana, Kementan Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Lewat Smart Farming

“Lanjutkan lakususi, dan manfaatkan Internet of Thing (IoT). Usahakan agar penyuluh hadir, ada dan mendampingi petani,” tambah Dedi

 

Dedi menambahkan bahwa salah satu kunci suksesnya pembangunan pertanian adalah dengan menerapkan smart farming.

 

“Smart farming adalah pertanian cerdas, yang dilakukan orang cerdas dan cara cerdas serta menggunakan varietas tinggi bermutu. Manfaatkan alsintan untuk mempercepat proses produksi, dan manfaatkan IoT yang lebih praktis, mudah dan cepat,”imbuh Dedi.

 

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro mengatakan, kehadiran Kepala Badan memberikan semangat baru ditengah keterbatasan SDM yang ada.

 

“Walau SDM kami terbatas, kami tetap dapat menggunakan teknologi yang ada, seperti pemanfaatan smartphone serta lakususi seperti yang disampaikan kepala badan,”pungkas Eko. (***)

Baca Juga  Gandeng Kejaksaan Agung RI, Kementan Bekali Pejabat Pengawas Kepemimpinan Pelayanan Publik

Related articles

spot_img

Recent articles