30.6 C
Bogor

Peserta Senang Ilmu di Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Pekebun dari BPDPKS dan Kementan Sangat Bermanfaat.

Published:

 

Kota : Para peserta pekebun sawit dari Kabupaten Merangin dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang mengikuti Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Pekebun menyatakan senang mendapatkan ilmu dalam kegiatan yang digelar selama lima hari, 17 – 21 Juli 2023.

“ Kami berterimakasih kepada BPDPKS dan Ciawi, telah mengumpulkan kami pekebun dari Merangin dan Tanjung Jabung Barat untuk mendapatkan ilmu dalam pelatihan ini. Kami merasa beruntung terpilih menjadi peserta dan dilayani dengan sangat baik oleh panitia, “ ucap Sumarni mewakili peserta dalam acara penutupan, Jum'at sore (21/7).

Terbata – bata menahan haru, Sumarni berharap para pekebun terus ditingkatkatkan kemampuannya dengan pelatihan – pelatihan lainnya.

Tran Rianto pekebun lain menyampaikan bahwa dirinya dan peserta lain tidak sabar untuk segera mengimplementasikan materi – materi yang didapatnya dikelompoknya yaitu Gapoktan Tani Makmur dan KUD Bina Usaha. Dengan mengikuti pelatihan yang memuat materi – materi seperti Peningkatan Kesadaran Berkelompok, Kemitraan Usaha Perkebunan, Pengelolaan Kelompok, Membangun Jejaring (Networking), Praktik/Games Dinamika Kelompok dikatakan Tran adalah ilmu baru bagi dirinya bersama pekebun lain yang selama ini aktvitas kesehariannya hanya di kebun.

Baca Juga  Kementan Serukan Jajarannya Bersinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

“ Kesan kami para peserta sangat bersyukur sekali bisa mengikuti pelatihan ini mendapat ilmu baru, kami yang tinggal di daerah yang keseharian aktivitasnya hanya di kebun kelapa sawit bisa mendapat apresiasi dari BPDPKS sehingga kami di datangkan ke pusat kota ini, di beri penginapan yang selama ini hanya bisa kami impikan tidur di hotel bintang empat di beri makan yang enak enak juga di beri ilmu oleh para widyaiswara yang sangat hebat, serta para segenap panitia yang menyenangkan,” tuturnya.

Pada kegiatan penutupan hadir Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agus Rizal. Dalam sambutannya Agus Rizal mengajak para untuk menumbuhkan kebersamaan dengan membentuk kelompok tani/gabungan kelompok tani atau koperasi bagi yang belum.

Baca Juga  Tingkatkan Kompetensi Peternak Milenial ASEAN: Kementan Gelar Online Training Kesehatan Hewan

“ Pembentukan Poktan di tingkat desa akan membuat upaya membangun kemitraan harga pembelian TBS dengan pihak pemilik PKS bisa terbangun kuat.” Ujarnya, Jum'at (21/7).

Menurut Agus Rizal kemitraan perkebunan yang sehat adalah bila terjadi hubungan yang saling menguntungkan, menghargai bertanggung jawab, memperkuat dan saling ketergantungan antara perusahaan(pabrik) dengan pekebun dan masyarakat sekitar pekebun.

“ Mengapa perlu kemitraan ? Kemitraan menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan – keterbatasan yaitu terkait modal, teknologi, pasar dan SDM yang semuanya dimiliki oleh perusahaan besar, BUMD dan BUMN, “ katanya.

Bermitra kata Agus Rizal adalah salah satu upaya untuk membantu dalam mengembangkan komoditasnya, baik tekait bantuan benih, produksi, produktivitas maupun peningkatan SDM dalam mengelola kebunnya. Dan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan dengan dukungan pendanaan BPDPKS melalui program pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kebun untuk mampu membangun kemitraan baik dengan sesama pekebun maupun pabrik untuk mancapai win – win solution.

Baca Juga  BPDP-KS bersama Kementan Beri Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi pada 25 Petani Sawit OKI Sumsel

Beberapa waktu lalu, (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meyakini bahwa beberapa tahun mendatang sub sektor perkebunan akan hebat. Biodisel baru 30 persen percampuran dari kelapa sawit dan akan terus ditambah hingga di atas 70 persen.

“Perkebunan adalah penyangga utama ekonomi rakyat. Saya yakin perkebunan akan hebat,” tandas Mentan .

Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, untuk mencapai Indonesia sebagai produsen sawit terbesar dunia Kementerian Pertanian () terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

“Ini bertujuan guna mewujudkan Indonesia menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia,” kata Dedi. (Regi/)

Related articles

spot_img

Recent articles